Rabu, 28 Mei 2014

Nasi Goreng, Blok M, Sahabat. [Sepenggal Cerita Semasa Prakerin]

Malam itu kami tak bisa pulang, hari sudah terlalu gelap dan tak ada kendaraan lagi untuk mengantar kemi pulang. Berada diatas ketinggian gedung apartemen, ya, sangat dekat dengan langit seolah dapat merasakan lembutnya  sayup-sayup sinar rembulan yang menyapa dalam dinginnya lapisan atmosfer, namun sangat jauh dari rumah.

Ini pengalaman pertamaku berada sangat jauh dari rumah dalam situasi yang mengharuskanku mandiri dan bertanggung jawab atas diriku dan tugasku. Hah, it’s make me wanna scream like a girl “Aaaah!!! Help me please, I wanna go home !!” -_- exactly only in my mind. Dan benar saja, seusai pekerjaan selesai kami kembali lagi menuju kantor, dan nasibku bersama Syafi’I, nasib sebagai anak PKL yang gak punya kendaraan pribadi, yang hanya mengandalkan tumpangan seseorang  atau naik busway, di waktu yang sudah selarut ini kami gak bisa pulang dan terpaksa harus bermalam di kantor.

Oke, I’m fine! Anggap saja ini sebuah pelajaran berharga. Aku dan Syafi’I pun menerima ini dengan lapang dada. Setelah melaksanakan shalat isya yang terulur sangat jauh, kami keluar untuk mencari makanan dan memutuskan untuk makan nasi goreng. Cukup jauh kami berjalan dan gak satupun menemukan tukang nasi goreng yang stay, padahal kami udah ikutin saran pak satpam dimana tempat tukang nasi goreng mangkal terdekat dari kantor, tapi gak ketemu-ketemu juga, dan pada akhirnya dengan kekuatan nekat plus tuntutan perut kami rela jalan ke stasiun blok M untuk nyari tukang nasi goreng. Yah, lumayan jauh juga jalan dari kantor ke blok M, Alhamdulillah akhirnya ketemu juga target tempat pelampiasan lapar kami sehabis kerja keras seharian.

Hmm... Ini dia nasi gorengnya J satu porsi untukku dan satu porsi lagi untuk Syafi’I. Dan kami pun menyantapnya lahap sambil mengobrol. Tak banyak yang kami bicarakan saat itu namun begitu hangat, dan banyak sekali yang aku rasakan. Tak ada yang spesial, hanya nasi goreng grobakan biasa di pinggir jalan, namun saat suapan pertama ada rasa spesial yang hadir. Ukhuwah.

Terpikir olehku betapa besar nikmat yang Allah berikan padaku meskipun dalam keadaan yang sulit seperti ini. Nasi goreng, Blok M, Sahabat. Suatu paduan yang begitu nikmat. Aku takkan pernah melupakannya.

Tidak ada komentar: