Malam itu kami tak
bisa pulang, hari sudah terlalu gelap dan tak ada kendaraan lagi untuk
mengantar kemi pulang. Berada diatas ketinggian gedung apartemen, ya, sangat
dekat dengan langit seolah dapat merasakan lembutnya sayup-sayup sinar rembulan yang menyapa dalam
dinginnya lapisan atmosfer, namun sangat jauh dari rumah.
Ini pengalaman
pertamaku berada sangat jauh dari rumah dalam situasi yang mengharuskanku
mandiri dan bertanggung jawab atas diriku dan tugasku. Hah, it’s make me wanna
scream like a girl “Aaaah!!! Help me please, I wanna go home !!” -_- exactly
only in my mind. Dan benar saja, seusai pekerjaan selesai kami kembali lagi
menuju kantor, dan nasibku bersama Syafi’I, nasib sebagai anak PKL yang gak
punya kendaraan pribadi, yang hanya mengandalkan tumpangan seseorang atau naik busway, di waktu yang sudah selarut
ini kami gak bisa pulang dan terpaksa harus bermalam di kantor.
Oke, I’m fine!
Anggap saja ini sebuah pelajaran berharga. Aku dan Syafi’I pun menerima ini
dengan lapang dada. Setelah melaksanakan shalat isya yang terulur sangat jauh,
kami keluar untuk mencari makanan dan memutuskan untuk makan nasi goreng. Cukup
jauh kami berjalan dan gak satupun menemukan tukang nasi goreng yang stay,
padahal kami udah ikutin saran pak satpam dimana tempat tukang nasi goreng
mangkal terdekat dari kantor, tapi gak ketemu-ketemu juga, dan pada akhirnya
dengan kekuatan nekat plus tuntutan perut kami rela jalan ke stasiun blok M
untuk nyari tukang nasi goreng. Yah, lumayan jauh juga jalan dari kantor ke
blok M, Alhamdulillah akhirnya ketemu juga target tempat pelampiasan lapar kami
sehabis kerja keras seharian.
Hmm... Ini dia nasi
gorengnya J satu porsi
untukku dan satu porsi lagi untuk Syafi’I. Dan kami pun menyantapnya lahap
sambil mengobrol. Tak banyak yang kami bicarakan saat itu namun begitu hangat,
dan banyak sekali yang aku rasakan. Tak ada yang spesial, hanya nasi goreng
grobakan biasa di pinggir jalan, namun saat suapan pertama ada rasa spesial
yang hadir. Ukhuwah.
Terpikir olehku betapa besar nikmat yang Allah berikan padaku meskipun dalam keadaan yang sulit seperti ini. Nasi goreng, Blok M, Sahabat. Suatu paduan yang begitu nikmat. Aku
takkan pernah melupakannya.