Kamis, 26 April 2012
Gunung Padang, Misteri Peradaban yang Hilang
VIVAnews - Tak hanya situs
megalitikum di permukaan, perut
Gunung Padang di Cianjur, Jawa
Barat diduga kuat menyimpan
sebuah mahakarya, bangunan
berbentuk piramidal.
Hasil pengeboran dan carbon
dating terbaru di teras lima,
dengan kedalaman 8-10 meter
menunjukkan keberadaan
konstruksi bangunan yang berusia
10 ribu tahun Sebelum Masehi (SM)
, merevisi hasil uji karbon
sebelumnya yang memperlihatkan
situs di bukit ini berasal dari 6.700
tahun lalu atau 4.700 SM.
Staf Khusus Presiden bidang
Bantuan Sosial dan Bencana Alam
Andi Arief menjelaskan hasil riset
bencana yang dilakukan Tim
Bencana Katastropik Purba (BKP)
selama 1,5 tahun berujung pada
hipotesis adanya peradaban yang
sangat maju di kawasan Gunung
Padang.
"Di kawasan ini pernah ada
peradaban yang sangat maju
namun musnah akibat sebuah
bencana yang besar," kata dia
kepada VIVAnews.com, Selasa 6
Maret 2012.
Bukti peradaban maju dilihat dari
struktur dan bentuk pundek
berundak yang ada di situs
tersebut. Semua susunan di
kawasan Gunung Padang
terstruktur dengan baik dan
disiapkan untuk berbagai
kepentingan dan realita sosial
masyarakat di masanya. Semua
bongkahan batu megalit terbuat
dengan pola yang sama dan
disusun sesuai kebutuhan.
"Ini sangat luar biasa. Kami akan
melakukan riset yang sangat
eksklusif karena kita mempunyai
akar kebudayaan yang lebih tua
dari catatan sejarah yang ada
dengan kemajuan peradaban yang
luar biasa pula. Kami akan
melakukan riset lebih dalam untuk
memastikannya,” paparnya.
Tim, Andi menambahkan, juga
menemukan sisa-sisa bencana
alam yang memusnahkan
peradaban yang maju ini. Bencana
ini sangat luar biasa hingga bisa
langsung memusnahkan
peradaban ini dalam waktu yang
cepat dan hampir tidak
meninggalkan sisa. Untuk mencari
sisa peradaban lain, tim berupaya
untuk melakukan eskavasi di
lokasi.
"Secara fisik sisa bencana dapat
dilihat dari posisi bebatuan yang
berserakan di mana-mana namun
masih bisa terlihat strutur pola
konstruksinya. Terutama di puncak
Gunung Padang sendiri di mana
berdiri sebuah menhir yang sudah
rubuh lama akibat sebuah bencana
besar,” ungkapnya.
Berdasarkan catatan bencana di
kawasan ini, diketahui petaka
pernah terjadi pada tahun 1300-
an. Berupa banjir bandang dan
letusan gunung berapi yang luar
biasa. Dari data ini diperkirakan
saat itu peradaban Gunung
Padang musnah dan punden
berundak yang ada kini menjadi
porak poranda.
Posisi Situs Megalitikum, Gunung
padang berhadapan langsung
dengan Gunung Gede Pangrango.
Selain itu posisinya tidak jauh
dengan lempengan sesar Bandung
yang masih aktif dari jaman purba
hingga kini.
Andi menjelaskan, jarak Gunung
Padang yang dekat dengan sesar
Cimandiri yang labil, selalu menjadi
bagian yang menakutkan bagi
para ahli geologi. Sebab, gempa
bumi darat yang besar dan
mempunyai daya rusak tinggi
dimungkinkan terjadi lagi.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar