Bismillaah...
🚫Jadi Ikhwan jangan cengeng🚫
Dikasih amanah pura-pura batuk.
Nyebutin satu persatu kerjaan biar dikira sibuk.
'Afwan ane sakit.'afwan PR ane numpuk.
'Afwan ane banyak kerjaan, klo ngga selesai bisa dituntut.
'Afwan ane ngurus anu ngurus itu jadinya suntuk.
Terus da'wah gimane?digebuk?
🚫Jadi Ikhwan jangan cengeng🚫
Dikit-dikit dengerin lagunya Edcoustic.
Udah githu yang "Nantikanku dibatas waktu", bikin
nyelekit.
Ke-GR-an tuch klo ente melilit.
Kesehariannya malah jadi genit.
Jauh dari kaca jadi hal yang sulit.
Hati-hati klo ditolak, bisa sakiiittt.
🚫Jadi Ikhwan jangan cengeng🚫
Dikit-dikit SMSan sama Akhowaat pake paketan SMS biar murah.
Rencana awal cuma kirim taushiyah.
Lama-lama nanya kabar ruhiyah, ampe kabar orang rumah
Terselip mikir rencana walimah?
Tapi engga berani karena terlalu wah!
Akhirnya hubungan tanpa status ajah dah!
🚫Jadi Ikhwan jangan cengeng🚫
Abis nonton film Palestina semangat membara.
Eh...pas disuruh jadi mentor pergi entah kemanah.
Semangat jadi penontonnya luar biasa.
Tapi ngga siap jadi pemainnya, yang diartikan sama dengan
hidup sengsara.
Enak ya bisa milih-milih yang enaknya ajah
🚫Jadi Ikhwan jangan cengeng🚫
Ngumpet-ngumpet buat pacaran.
Ketemuan di mall yang banyak taman.
Emang sich ngga pegangan tangan.
Cuma lirik-lirikan dan makan bakso berduaan.
Oh...romantisnya, dunia pun heran.
Klo ketemu Murobbi atau binaan.
Mau ditaruh dimanah tuch muka yang jerawatan?
Oh malunya sama Murobbi dan binaan?
Sama Allaah?ngga kepikiran
Yang penting nyes-nyes romantis.
🚫Jadi Ikhwan jangan cengeng🚫
Disuruh infaq cengar-cengir.
Buat beli tabloid bola ngga pake mikir.
Dibilang kikir marah-marah dah tuch bibir.
Suruh tenang dan berdzikir.
Malah tangan yang ketar-ketir.
Leher saudaranya mau dipelintir!
🚫Jadi Ikhwan jangan cengeng🚫
Semangat da'wah ternyata bukan untuk amanah.
Malah nyari Aminah.
Aminah dapet, terus walimah.
Da'wah pun hilang dihutan antah berantah.
Da'wah yang dulu kemanakah?
Da'wah kawin lari, lari sama Aminah.
Duh...duh...duh...Amanah-Aminah.
Da'wah...da'wah...
Kalah sama Aminah.
🚫Jadi Ikhwan jangan cengeng🚫
Buka Facebook liatin foto Akhowaat.
Dicari yang mengkilat.
Klo udah dapet ya tinggal sikat.
Jurus maut Ikhwan padahal kaga jago silat...
"Assalaamu 'alaikum...Ukhti, salam ukhuwah, udah
kuliah?suka coklat?
Disambut baik sama Ukhti, mulai berpikir untuk traktir Es
Cream Coklat.
Akhowaatnya terpikat.
Mau ajah ditraktir secara cepat.
Asik, akhirnya bisa juga ikhtilat.
Yaudah...langsung TEMBAK CEPAT.
Akhowaatnya mau-mau tapi malu bikin penat.
Badan goyang-goyang kaya ulat.
Ikhwannya nyamperin dengan kata-kata yang memikat.
Kasusnya sich kebanyakan yang "gulat"
Zina pun menjadi hal yang ni'mat.
Udah pasti dapat la'nat.
Duh...maksiat...maksiat.
🚫Jadi Ikhwan jangan cengeng🚫
'Ilmu ngga seberapa hebat.
Udah ngatain Ustadz.
Nyadar diri woi lu tuh
lulusan pesantren kilat.
Baca Qur'an tajwid masih perlu banyak ralat.
Loh kok udah berani nuduh Ustadz.
Semoga tuch otaknya dikasih sehat.
🚫Jadi Ikhwan jangan cengeng🚫
Status Facebook tiap menit ganti
Isinya tentang isi hati.
Buka-bukaan ngincer si Wati.
Nunjukin diri klo lagi patah hati.
Minta koment buat dikuatin biar ngga mati bunuh diri.
Duh...duh...status kok bikin ruhiyah mati.
Dikemanahkan materi yang Ustadz sampaikan tadi?
🚫Jadi Ikhwan jangan cengeng🚫
Ngeliet Ikhwan lain dekeeettt banget sama Akhowaat ,
eeh...dia kepengen ikutan.
Hidup jadi kaya sendirian ditengah hutan rambutan.
Mau ikutan tapi udah tau kaya githu kaga boleh, tau dari
pengajian.
Kepala cenat-cenut kebingungan.
Oh...kasihan...mendingan cacingan.
🚫Jadi Ikhwan jangan cengeng🚫
Ngeliet penda'wah akhlaknya kaya preman.
Makin bingung nyari teladan.
Teladannya bukan lagi idaman.
Hidup jadi abu-abu kaya awan mendung.
Mau jadi putih ngga kuat nahan.
Ah...biarlah kutumpahkan semua dengan cacian makian.
Akhirnya aku ikut-ikutan jadi preman.
Teladan pun sekarang ini susah ditemukan.
🚫Jadi Ikhwan jangan cengeng🚫
Diajakin ta'lim alasannya segudang.
Semangat cuma pas diajak kewarung Padang.
Atau maen game bola ampe begadang.
Mata tidur pas ada lantunan tilawah yang mengundang.
Tapi mata kebuka lebar waktu nyicipin lauk rendang.
Duh...berdendang.
🚫Jadi Ikhwan jangan cengeng🚫
Bangga disebut Ikhwan, hati jadi wah.
Tapi jarang banget yang namanya tilawah.
Yang ada sering baca komik Naruto dipinggir sawah.
Hidup sekarang jadinya agak mewah.
Hidup mewah emang sah.
Tapi...kesederhanaan yang dulu berakhir sudah?
🚫Jadi Ikhwan jangan cengeng🚫
Dulunya di da'wah banyak amanah.
Sekarang katanya berhenti sejenak untuk menyiapkan langkah.
Tapi entah kenapa berdiamnya jadi hilang arah.
Akhirnya timbul "Perasaan sudah pernah berda'wah".
Merasa lebih senior dan lebih mengerti tentang da'wah.
Dari situ bilang..."Dadaaaahhh...saya dulu lebih berat
dalam da'wah".
Lanjutin perjuangan saya yah.
🚫Jadi Ikhwan jangan cengeng🚫
Ngga punya duit jadinya ngga dateng liqo'.
Nggah ada motor yaa holaqoh boro-boro.
Murobbi ikhlas dibuat melongo.
Binaan ngga ada satupun yang ngasih info.
Adapula yang tidur sambil meluk bantal guling bentuk si
Komo.
Oh nooo...
❌Jadi Ikhwan
jangan cengeng❗
❌Jadi Ikhwan
jangan cengeng❗
❌Jadi Ikhwan
jangan cengeng❗
❌Jadi Ikhwan
jangan cengeng❗
❌Jadi Ikhwan
jangan cengeng❗
❗Akhi...
Sebenarnya masih banyak masalah Ikhwan.Kapan pun dan dimanahpun
harokahnya...
❗Akhi...
Disaat engkau tidak menjadi bagian dari da'wah ini,
Maka ketahuilah, berapa banyak Ikhwan lain yang menangis disaat mereka mengendarai motor.
Ia berani menangis karena wajahnya tertutup helm.
Sebab mereka tak kuat menahan beban amanah.
❗Akhi...
Disaat engkau kecewa dengan orang yang dulu engkau percaya,
maka ketahuilah, bahwasanya saudaramu
jauh lebih berhak untuk kecewa.mereka lebih berhak untuk kecewa sebab mereka
harus menahan dua kekecewaan.kecewa pada saudara yang mereka percaya, dan
kecewa sebab dirimu tak lagi peduli.tapi toh mereka tetap bertahan.bertahan
karena mereka sadar kekecewaan adalah hal yang manusiawi.tapi da'wah harus
tetap terukir dalam hati.
❗Akhi...
Disaat engkau menjauhi amanah, dengan seribu satu alasan
sebenarnya saudaramu diluar sana memiliki hujjah lebih kuat dan lebih masuk
akal dibanding darimu.tapi toh mereka sadar akan tujuan hidup, no excuse mereka
tidak beralasan dalam da'wah.Untuk Allaah, demi Allaah. Dan disaat lelah
menghinggapi, mereka masih menyempatkan diri terbangun untuk
tahajjud.bukan...bukan untuk meminta sesuatu.tapi mereka menangis, bersimpuh
dan curhat pada Allaah.Berharap Allaah meringankan beban mereka.berharap mereka
mampu mengisi perut yang sering kosong karena uang yang habis untuk membiayai
da'wah.
❗Akhi...
Sungguh da'wah ini
berat dan terjal.Rosul berda'wah hingga gigi Beliau patah, dilempari
batu, dilempari kotoran dan ancaman
pembunuhan.Da'wah ini bukan sebatas teori tapi pengalaman dan pengamalan.tak
ada kata-kata "Jadilah"...! maka hal itu akan terjadi.yang ada
"Jadilah..."lalu kau bergerak untuk menjadikannya. itulah da'wah yang
sesungguhnya saudaraku
❗Akhi...
Jika saudaramu
menangis tiap hari.
Bolehkan mereka meminta sedikit bantuanmu? meminjam bahumu? berkumpul
dan berjuang bersama-sama?
Agar mereka dapat menyimpan beberapa butir tangisnya, untuk
berterima kasih padamu juga untuk tangis saat mereka bermunajat kepada Allah
dalam sepertiga malamnya "Yaa...Allaah, segala puji hanya untukMu, Engkau
berkenan mengaruniai saudara seperjuangan pada hamba demi tegaknya perintah dan
laranganMu, maka wahai Tuhanku, hamba mohon
kuatkanlah ikatan kami".
"Yaa Allaah, Engkau mengetahui bahwa hati-hati ini
telah berhimpun dalam mahabbah kepadaMu, bertemu dalam ta'at kepadaMu, bersatu
dalam da'wah kepadaMu, berpadu dalam membela syari'atMu".
"Yaa Allaah, kokohkanlah ikatannya, kekalkanlah
cintanya, tunjukillah jalan-jalannya.Penuhilah hati-hati ini dengan
cahaya.CahayaMu yang tidak pernah pudar".
"Yaa Allaah, lapangkanlah hati kami dengan karunia iman
dan indahnya bertawakal padaMu.Hidupkanlah hati kami dengan ma'rifat kepadaMu,
matikanlah kami dalam syahid dijalanMu".
"Sesungguhnya Engkaulah sebaik-baik pelindung dan
penolong.Yaa Allaah, kabulkanlah, Yaa Allaah sampaikanlah salam sejahtera
kepada junjungan kami Muhammad shollalaahu 'alaihi wasallam, kepada para
keluarga, shahabat serta limpahkanlah keselamatan untuk mereka.
Aamiin yaa Mujibus Saailin.
Via: Ustadz Agus Supriatna.
Sumber: Facebook, catatan Furqon Ghani.
BaarakAllah